Cara Menaikkan Berat Badan Kurang pada Remaja

Berat Badan Kurang pada Remaja

Masalah kurangnya berat badan merupakan keadaan gizi kurang namun belum sampai pada keadaan marasmus atau pun kwasihokor. Kurangnya berat badan merupakan salah satu indikator dari setasus gizi seseorang. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi yang dibedakan antara status gizi buruk, kurang, baik, dan lebih.

Berat badan dibawah normal umumnya terjadi pada balita atau anak usia sekolah dasar. Namun tidak jarang terjadi pada remaja, baik remaja putri atau pun putra. Berat badan kurang sering dialami remaja putri dikarenakan pada umumnya remaja putri beranggapan (body image) takut gemuk sehingga lebih seringmelakukan diet (kurang mengkonsumsi makanan).

Penyebab

Kurangnya berat badan dapat terjadi karena asupan makanan yang kurang, terganggunya penyerapan pada sistem pencernaan, adanya infeksi dalam tubuh seperti cacing, TBC, dan Kanker. Selain itu masalah gizi kurang umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persedian pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan (sanitasi), kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi seperti menu seimbang dan kesehatan.

Dampak/ Resiko/ Gangguan

a.       Pertumbuhan

Individu tidak tumbuh optimal dan menurut potensialnya. Jika mengalami masalah kurangnya berat badan dalam jangka waktu yang cukup lama, umumnya terjadi ganggua pada tubuh seperti otot- otot menjadi lembek, rambut rontok, dan tubuh terlihat kurus kering.

b.      Produksi Tenaga

Kekurangan berat badan karena kurangnya asupa kalori menyebabkan seseorang kekurangan tenaga atau energi untuk melakukan aktifitas fisik sehari- hari seperti: bergerak dan berkerja. Individu tersebut cenderung malas, merasa lemah, dan produktivitasnya menurun.

c.       Pertahanan Tubuh (Imunitas)

Daya tahan tubuh secara fisik dan mental terhadap infeksi penyakit dan stres berkurang (menurun) sehingga mudah terserang berbagai penyakit.

d.      Struktur dan Fungsi Otak

Kekurangan berat badan pada saat anak-anak dan berlangsung cukup lama dapat berpengaruh terhadap perkembangan mental dan terganggunya fungsi otak secara permanen.

Cara Mengetahui Status Gizi dan Berat Badan Ideal

            Status gizi seseorang dapat ditentukan dengan cara perhitungan yang sederhana,salah satunya dengan menghitung Indeks Masa Tubuh (IMT) =         BB/ TB²

Ket       : BB = berat badan (Kg)

             TB = Tinggi badan (m)

Klasifikasi	IMT (Kg/m2)
Kurus	< 18,5
Normal	18,5 – 24,9
Overweight	25,0 – 29,9
Obesitas I	30,0 - 34,9
Obesitas II	35,0 – 39,9
Obesitas III	≥ 40

Sedangkan untuk dapat menentukan berat badan ideal dengan cara perhitungan sebagai berikut:

BBI= (Tinggi badan -100) – 10%(Tinggi badan – 100)

Gambar Bentuk Tubuh (Pria)

Penatalaksanaan (Solusi)

            Secara umum solusi dari permasalahan kurangnya berat badan adalah dengan cara memperbaiki pola konsumsi pangan masyarakat menjadi beranekaragam, dan seimbang dalam mutu gizi yang baik. Selain memperbaiki pola konsumsi dari individu tersebut, perlu dilakukan pemeriksaan terhadap kesehatan tubuh dan efektifitas sistem pencernaan. Kemudian sangat dianjurkan untuk melakukan pola hidup sehat dengan olahraga secara teratur, mengkonsumsi makanan secara teratur dengan porsi kecil/ sedang dan frekuensi makan sering.

 Gambar Piramid Gizi Seimbang

 Contoh menu Energi Tinggi dan Protein Tinggi:

Pagi	Siang	Selingan	Malam
Nasi (100 gr)	Nasi (200 gr)	Bubur kacang hijau	Nasi (200 gr)
Telur dadar (1 butir)	Ikan bumbu kuning ( ½ ptg/ 40 gr)	Susu/ suplemen komersial	Pepes ayam (1 potong/ 35 gr)
Semur daging (1 potong/ 35 gr)	Ayam goreng (1 potong/ 35 gr)	Telur ½ matang	Sayur sop
Sayur	Tahu/tempe bacem		Buah (pisang,dll)
Susu	Sayur bayam
	Susu